Thursday, February 25, 2016

Menunda atau Langsung Terjun?

Procrastinate vs Go Fever

Saya mendapatkan bacaan yang menarik dari renungan hari ini melalui Our Daily Bread yang berjudul Go Fever.

Artikelnya dimulai dengan kasus meledaknya Challenger pada tanggal 28 January 1986. Saya ingat benar kejadian ini. Saya baru berumur 9 tahun lebih tetapi sudah sangat tertarik dengan dunia luar angkasa. 

Saya duduk di depan televisi karena ingin mendengarkan siaran langsung dari guru wanita pertama dari luar angkasa. Tetapi saya sangat sedih ketika tiba-tiba melihat Challenger meledak. Pengalaman ini sangat membekas di benak saya.


Renungan ODB pun melanjutkan bahwa kejadian tersebut karena menganggap enteng suatu masalah karena telah dikejar oleh tenggat waktu. Go fever menyerang semua orang yang terlibat.

Para Pengintai

ODB juga menyebutkan kejadian seperti ini pernah terjadi di dalam Alkitab. Bangsa Israel baru saja mendekati perbatasan ke tanah Kanaan. Mereka tinggal selangkah lagi masuk
.



Musa mengirimkan para pengintai sebanyak 12 orang. Para pengintai ini adalah orang yang terpandang di setiap sukunya. (Bilangan 13:3 ....semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel.) Seseorang yang telah menjadi kepala di setiap suku Israel.



Tetapi hasil laporan mereka (kecuali Kaleb dan Yosua) mengecilkan hati bangsa Israel. Hal ini membuat TUHAN marah dan memberikan hukuman mengembara selama 40 tahun. Bayangkan! Dari tinggal melangkah masuk, mereka harus berputar lagi dan mengembara selama 40 tahun. Mereka harus melupakan menikmati susu dan madu yang berlimpah-limpah.

Bangsa Israel menjadi sedih dan berkata kalau mereka akan menurut sekarang. Mereka mau maju berperang. Tetapi Musa mengingatkan bahwa TUHAN sudah melarang mereka. Keras kepalanya bangsa Israel itu luar biasa. Mereka tetap maju berperang dan akhirnya dikalahkan. Itu hasil dari Go Fever. Demam yang memaksa dan menginginkan untuk maju (masuk tanah Kanaan) tetapi melupakan detail kecil (Tuhan telah melarang).

Dialami oleh Saya

Saya sendiri ternyata sering mengalami kejadian seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel. Saya sering menunda karena ketakutan. Takut gagal. Mungkin karena terlalu sering saya dipuji sebagai orang pintar sehingga membuat saya takut untuk mengalami kegagalan. Dan tidak disebut sebagai orang yang pintar lagi.

Atau juga karena malas. Saya seperti bangsa Israel yang lebih suka kembali ke Mesir (padahal jadi budak) daripada harus repot-repot berperang untuk mengambil tanah Kanaan. 

Di sisi yang lain, saya juga sering mengambil keputusan yang meledak-ledak. Bukan marah, tetapi cepat untuk mengambil keputusan. Terlebih untuk hal-hal yang menjanjikan keuntungan yang cepat.

Saya sudah terjebak beberapa kali dengan money game, multi level marketing, atau investasi-investasi bodong lainnya yang berskema Ponzi. Karena sering salah, malah lebih cepat lagi ingin mengembalikan investasi yang hilang. Go Fever.

Saya kurang hati-hati dalam melakukan penelitian. Terbutakan oleh rencana besar saya. Menjadi bebas finansial dan bermain dengan keluarga tanpa ada batasan waktu dan uang.

Pembelajaran Terbaik

Kalimat penutup dari ODB akan saya kutip di sini. 
  • Sebelum membuat keputusan yang cepat, pikirkan kembali mengapa kamu menginginkan hal itu cepat terjadi.
  • Pertimbangkan apakah itu akan memuliakan Tuhan dan apa yang harus dialami orang lain.
  • Jika kamu takut membuat keputusan, pikirkan mengapa itu menakutkan
  • Di atas semuanya itu, BERDOA!
Selamat menikmati hari Anda!





ps: Jika Anda tertarik untuk membuat website, Anda bisa belajar di sini.


No comments:

Post a Comment

You Are The Salt of The Earth and You Are The Light of The World

This is the script that I used to deliver the sermon on Morning Chapel time on 28 Feb 2018. "You are the salt of the earth . But i...

Learn For Free!

IDWebHost

Banner IDwebhost

James Gwee