Kita sebagai orang Kristen alias pengikut Kristus harusnya selalu membaca Alkitab. Mengapa? Sebab Alkitab adalah buku panduan untuk manusia. Tetapi bagaimana cara membaca alkitab yang baik dan benar?
Buku Manual Manusia
Seperti yang saya sebutkan di atas, Alkitab adalah buku manual untuk manusia. Layaknya buku manual, kita diberitahu bagaimana caranya menggunakan produk dan mengoptimalkan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
Jadi sebagai manusia, kita tidak bisa sembarang "mengoperasikan" diri kita sendiri.
Memang, ada beberapa hal yang sepertinya otomatis bisa langsung digunakan. Seperti contoh iPhone. Kita tahu bahwa kita bisa menggunakan iPhone untuk menelpon orang lain. Tetapi saya baru tahu bahwa kalkulator iPhone bisa menggunakan fitur swipe ke kiri atau kanan untuk menghapus satu digit yang salah pencet.
Demikian juga dengan manusia. Kita tahu bahwa kita harus berbuat baik tetapi ada beberapa fitur yang mungkin kita tidak mengetahuinya. Satu-satunya cara adalah dengan melihat buku manual manusia yaitu Alkitab.
Cara Membaca Alkitab Yang Baik Dan Benar
Buku manual kita yaitu Alkitab tidak bisa kita baca sembarangan juga. Maka ini ada beberapa tips yang bisa membantu kamu untuk mengerti Alkitab dengan baik dan benar.1. Miliki Hati Yang Mau Belajar.
Saya perlu menekankan hal ini. Hati yang mau belajar adalah hati yang mau diubah. Saya bukan bilang otak atau cara berpikir yah. Tetapi HATI.
Jika kita berkeras hati, maka membaca Alkitab ribuan kali pun tidak akan ada manfaatnya. Lembutkan hati. Dengarkan nasehat yang diberikan oleh Alkitab. Tuhan ingin berbicara dengan kamu.
Sama seperti seorang Ayah yang rindu berbicara dengan anak-anaknya, demikian juga dengan Tuhan. Tuhan ingin ngobrol dengan kamu. Bukan hanya kamu yang berbicara (baca: berdoa) kepada Tuhan tetapi Tuhan juga ingin membalas komentar kamu. Tuhan ingin tertawa dengan kamu. Tuhan juga ingin nangis bareng dengan kamu.
2. Miliki Beberapa Versi Alkitab
Berapa banyak Alkitab yang kamu miliki? Ini pertanyaan yang kesannya konyol. Memangnya saya perlu banyak Alkitab? Satu aja susah dibacanya apalagi banyak.
Itu merupakan argumen saya beberapa waktu lalu. Tetapi pertanyaan berapa banyak Alkitab yang kamu miliki, merupakan pertanyaan yang sangat penting. Apalagi jika kamu mau membaca alkitab dengan cara yang baik dan benar.
Mengapa demikian? Karena Alkitab mempunyai beberapa versi. Indonesia sendiri mempunyai beberapa versi. Saya yakin kamu mempunyai Alkitab versi Terjemahan Baru (1974). Ini versi yang paling banyak dijual dan diproduksi oleh Lembaga Alkitab Indonesia.
Saya juga mempunyai Alkitab versi BIS (Bahasa Indonesia Sehari-hari) dan FAYH (Firman Allah Yang Hidup).
Untuk yang bahasa Inggris, saya memiliki King James Version, New King James Version, New Internationa Version, English Standard Version, The Message, New Living Translation, dan beberapa lagi.
Setiap versi Alkitab akan melakukan pendekatan yang berbeda. Kamu bisa baca mengenai versi Alkitab terbaik yang bisa kamu miliki.
Sangat baik untuk mengerti Alkitab dari berbagai perspektif. Ini akan membuat kita melihat Alkitab secara utuh.
3. Tentukan Waktu Untuk Membaca Alkitab
Ini merupakan langkah yang cukup sulit buat saya. Kesibukan (alasan yang sangat klise) membuat saya hanya mempunyai sedikit waktu tersisa.
Hingga suatu hari saya diingatkan, mengapa kamu menyisakan waktu untuk Tuhan? Mengapa kamu tidak membuat waktu untuk Tuhan?
Bedanya menyisakan waktu dan membuat waktu ternyata sangat signifikan.
Pada saat saya menyisakan waktu buat Tuhan, biasanya yang tersisa adalah waktu sebelum tidur. Ketika saya sudah seharian menghabiskan waktu saya dengan kegiatan lain. Kegiatan yang saya anggap jauh lebih penting dibandingkan membaca Alkitab.
Itu sebabnya saya sangat enggan membaca Alkitab. Saya sudah lelah. Saya sudah ingin tidur tetapi masih harus melakukan kewajiban untuk membaca Alkitab. Hasilnya? Saya sering tertidur ketika membaca Alkitab. Lebih parahnya, pada saat doa pembukaan saya sudah terlelap.
Jadi mari kita menentukan waktu untuk Tuhan. Saya tidak melarang kamu untuk membaca Alkitab di malam hari sebelum tidur. Yang utama adalah sikap hati pas kita menentukan waktu. Kalau di dalam hati sudah bilang ini adalah sisa, maka hati kita sudah tidak semangat.
Banyak yang akan menganjurkan agar membaca Alkitab di pagi hari. Sebelum kita memulai berbagai aktivitas kita di hari tersebut. Saya tidak akan menganjurkan demikian.
Yang saya anjurkan adalah TETAPKAN WAKTU. Boleh di pagi hari. Boleh di siang hari. Boleh di malam hari juga. Tuhan tidak terbatas dengan waktu. Yang Tuhan inginkan adalah kamu menyediakan waktu untuk mengobrol dengan-Nya.
4. Miliki Panduan Membaca Alkitab (Buku Renungan)
Saya senang membaca Our Daily Bread atau di Indonesia itu Santapan Rohani. Buku renungan ini telah membantu saya untuk mengerti Alkitab selama bertahun-tahun.
Buku renungan dapat membantu kamu untuk mengerti perspektif yang tidak pernah kamu sangka. Saya suka kaget dengan "teguran-teguran" di dalam buku renungan. Atau latar belakang mengapa suatu ayat dapat dituliskan.
Di sisi lain, membaca berbagai buku dari penulis Kristen yang bertanggung jawab dapat menambah wawasan juga.
5. Berpikir Kritis
Ini sangat sangat sangat penting. Saya selalu mempertanyakan suatu pendapat seseorang. Buat saya, Alkitab selalu benar. Manusia yang bisa salah.
Manusia bisa salah menafsirkan suatu ayat. Manusia bisa menyalahgunakan ayat.
Kita lihat saja dari cerita pengadilan Yesus. Semua saksi fakta tidak dapat menunjukkan kesalahan Yesus. Pilatus sebagai hakim juga bingung. Dia sampai cuci tangan.
Semua ahli kitab dan para ulama berkumpul hanya untuk menghakimi Yesus. Apa yang diperbuat Yesus sehingga dia layak dihukum? Dipanggil polisi saja sebenarnya tidak boleh. Tidak ada pelanggaran hukum.
Tetapi menurut penafsiran para ahli kitab dan para ulama, Yesus dianggap menista agama. Yesus menyamakan diri dengan Tuhan. Ini merupakan penghinaan terbesar. Layak dirajam hingga mati.
Para ahli kitab dan para ulama tidak mau tangannya kotor dan memang mereka juga tidak berani untuk melakukan hukuman sendiri. Mereka takut kepada penguasa Romawi. Jika ada perajaman massal bisa dianggap sebagai upaya kudeta oleh Romawi. Itu sebabnya mereka membawa Yesus ke pengadilan.
Sayangnya pengadilan tidak bisa menemukan kesalahan Yesus. Massa pun mendesak dan berteriak-teriak agar Yesus disalibkan alias dihukum mati. Gila kan? Demi kepentingan dan kekuasaan pribadi, para ahli kitab dan para ulama berhasil membuat massa menjadi buta hati dan pikiran.
Kejadian pengadilan Yesus membuat saya belajar menjadi kritis. Saya tetap menghormati para pendeta yang telah menjawab panggilan Tuhan untuk menuai hasil panen. Tetapi saya tidak akan men-dewa-kan mereka. Pendeta tetaplah manusia. Manusia bisa membuat kesalahan.
Saya pun tidak luput dari kesalahan. Itu sebabnya saya mau berpikir kritis dan merendahkan diri. Menerima jika pemikiran saya salah dan memperbaikinya. Menggonggong jika saya menemukan kesalahan penafsiran yang fatal.
Kita lihat saja dari cerita pengadilan Yesus. Semua saksi fakta tidak dapat menunjukkan kesalahan Yesus. Pilatus sebagai hakim juga bingung. Dia sampai cuci tangan.
Semua ahli kitab dan para ulama berkumpul hanya untuk menghakimi Yesus. Apa yang diperbuat Yesus sehingga dia layak dihukum? Dipanggil polisi saja sebenarnya tidak boleh. Tidak ada pelanggaran hukum.
Tetapi menurut penafsiran para ahli kitab dan para ulama, Yesus dianggap menista agama. Yesus menyamakan diri dengan Tuhan. Ini merupakan penghinaan terbesar. Layak dirajam hingga mati.
Para ahli kitab dan para ulama tidak mau tangannya kotor dan memang mereka juga tidak berani untuk melakukan hukuman sendiri. Mereka takut kepada penguasa Romawi. Jika ada perajaman massal bisa dianggap sebagai upaya kudeta oleh Romawi. Itu sebabnya mereka membawa Yesus ke pengadilan.
Sayangnya pengadilan tidak bisa menemukan kesalahan Yesus. Massa pun mendesak dan berteriak-teriak agar Yesus disalibkan alias dihukum mati. Gila kan? Demi kepentingan dan kekuasaan pribadi, para ahli kitab dan para ulama berhasil membuat massa menjadi buta hati dan pikiran.
Kejadian pengadilan Yesus membuat saya belajar menjadi kritis. Saya tetap menghormati para pendeta yang telah menjawab panggilan Tuhan untuk menuai hasil panen. Tetapi saya tidak akan men-dewa-kan mereka. Pendeta tetaplah manusia. Manusia bisa membuat kesalahan.
Saya pun tidak luput dari kesalahan. Itu sebabnya saya mau berpikir kritis dan merendahkan diri. Menerima jika pemikiran saya salah dan memperbaikinya. Menggonggong jika saya menemukan kesalahan penafsiran yang fatal.
6. Alkitab Tidak Saling Bertentangan
Alkitab dalam bahasa dan teks aslinya (Ibrani dan Yunani) tidak ada kesalahan. Ketidakbersalahan Alkitab (Biblical Inerrancy) adalah keyakinan saya.
Karena Alkitab tidak bersalah maka Alkitab memang benar-benar layak untuk dijadikan buku manual manusia. Seluruh aspek kehidupan manusia harus merujuk ke buku manual ini.
Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, jatuh ke dalam dosa, butuh penebusan, ditebus dan hubungan ke Tuhan dipulihkan.
Alkitab mengajarkan agar kita mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan berarti kita mau dekat dengan Tuhan. Berarti kita mau membaca Alkitab dengan baik dan benar.
Alkitab juga mengajarkan kita untuk mengasihi sesama manusia. Tidak boleh ada kata benci dan dendam. Harus bisa mengasihi. Ini butuh kekuatan dari Roh Kudus. Jika kita hanya mengandalkan diri sendiri, kaga bakal deh bisa mengasihi orang lain. Beda pendapat aja ribut.
7. Catat Dan Buat Beberapa Pertanyaan
Saya paling suka mempertanyakan banyak hal. Karena pertanyaan adalah jawabannya. Artinya: kita baru bisa menemukan jawaban jika kita berani bertanya.
Saya ingat pernah menanyakan jika Tuhan tahu manusia akan berdosa, mengapa Adam dan Hawa tidak dicegah?
Atau mengapa Tuhan Yesus mau jadi manusia bahkan sampai mati di kayu salib?
Yang lebih mengherankan lagi buat saya: Mengapa Tuhan Yesus memilih saya untuk ditebus dan dijadikan anak Allah? Mengapa saya?
8. Konsultasi Dengan Beberapa Pendeta dan Ahli Kitab
Walaupun Tuhan Yesus dijebak oleh ahli kitab dan para ulama, kita jangan sampai menaruh kecurigaan berlebihan kepada mereka. Hehehe...Para pendeta telah melewati banyak kuliah dan membaca banyak buku. Setidak-tidaknya, mereka tahu lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak sekolah teologi.
Bertukar pikiranlah dengan mereka. Pendeta itu juga manusia. Mereka butuh teman ngobrol dan bertukar pikiran. Kamu bisa belajar banyak dari mereka dan mereka pun bisa menggunakan kekonyolan kamu dan saya sebagai bahan khotbah. Hehehehe....
9. Ikuti Kursus Pendalaman Alkitab
Di gereja saya ada kegiatan Pemahaman Alkitab Wilayah. Mungkin di gereja kamu ada kegiatan seperti itu juga. Kegiatan di mana Alkitab dikupas lebih dalam. Bukan seperti khotbah di gereja yang cuma satu arah. Di sini kamu bisa melakukan tanya jawab yang lebih mendalam.
Saya bahkan sempat ikut kelas STRIJ (Sekolah Teologi Reformed Injili Jakarta). Bukan. Bukan mau jadi pendeta. Melainkan hanya ingin mengerti Alkitab lebih dalam. Walaupun demikian, jika saya menyelesaikan semua program, saya berhak mendapatkan Diploma 2. Semua kredit bisa ditransfer jika saya ingin mengambil S.Teol. :D
Saya menyerah ketika harus belajar bahasa baru, Yunani dan Ibrani. Hahaha... Sekarang mau belajar, malah dah kaga ada waktunya lagi.
Selain kursus, kamu bisa ikut kegiatan Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) atau di beberapa gereja menyebutnya cell group. Di sini kita bisa juga belajar berbagi pengalaman hidup dan mendalami Alkitab.
10. BERDOA
Ini merupakan hal terpenting dalam membaca Alkitab. Kita harus berdoa memohon bimbingan Roh Kudus agar kita tidak keblinger. Jangan sampai kita mempunyai ide yang bertentangan dari Alkitab sendiri.
Ingat sejarah gereja di mana gereja sampai menjual surat pengakuan dosa? Ini sangat salah. Padahal keselamatan itu anugerah.
Jadi jangan sampai kita lupa berdoa.
Kesimpulan Cara Membaca Alkitab Yang Baik Dan Benar
Semua dimulai dari hati. Jika kita sudah memiliki panggilan hati untuk membaca Alkitab, lakukanlah. Luangkan waktu dan bukan waktu sisa.
Belajarlah senantiasa. Saya selalu menemukan sesuatu yang baru melalui pendalaman Alkitab. Bahkan dengan ayat yang sama, saya menemukan pengertian yang baru.
Suatu bahasa memiliki keterbatasan dalam menyampaikan maksud. Milikilah beberapa versi Alkitab supaya kita bisa melihat keindahan Alkitab lebih menyeluruh.
Mulailah sekarang! Semoga kamu menikmati cara membaca Alkitab yang baik dan benar!